Spotify, situs yang menyediakan layanan musik online telah mengikuti jejak Facebook dengan memungkinkan aplikasi pihak ketiga menambahkan fitur tambahan, seperti lirik dan penjualan tiket konser.
Aplikasi pertama diperkenalkan hari ini, termasuk ulasan dan playlist dari majalah musik seperti Rolling Stone, serta informasi konser dari Songkick dan perangkat lunak yang menampilkan lirik di waktu bersamaan dengan lagu.
Pada konfrensi pers di New York, Daniel Ek, Chief Executive Spotify mengatakan membuka peluang bagi pengembang pihak ketiga karena banyak hal yang bisa Spotify bisa lakukan.
"Kami pikir inti sebenarnya dari Spotify akan membuat musik tersedia dengan cepat," kata Ek, seperti dikutip Telegraph, Kamis (1/12/11).
Ek juga mengatakan, "Perusahaan sudah memungkinkan pengembang pihak ketiga membuat jasa luar berdasarkan aliran musik, tapi ini adalah pertama kalinya memungkinkan kreasi mereka ke klien Spotify."
Aplikasi tersebut akan berbasis HTML5, yang mendukung video dan interaktif elemen. Pendekatan ini dirancang untuk mengubah Spotify menjadi sebuah platform untuk beragam aplikasi berbasis musik, seperti Facebook yang menjadi tuan rumah bagi ratusan game sosial seperti Farmville.
Berbasis di London, Spotify telah berkembang dengan cepat tahun ini dengan memperluas layanannya ke Amerika Serikat.
Menururt Ek, Spotify kini memiliki 10 juta pengguna dan 7 juta diantaranya telah bergabung sejak September. Seperempat dari total yang membayar untuk mengakses streaming musik, memungkinkan mereka untuk mendengarkannya di smrtphone sebaik di komputer dan tanpa gangguan iklan.
Meskipun layanannya legal dan berlisensi, beberapa industri musik mengeluh bahwa Spotify tidak membayar royalti yang cukup. Menanggapi kabar tersebut, Ek mengatakan "Kami membayar setiap kali seseorang memainkan sebuah lagu."
Menururt Ek, sejauh ini Spotify telah membayar USD150 juta pada industri musik.
Pada konfrensi pers di New York, Daniel Ek, Chief Executive Spotify mengatakan membuka peluang bagi pengembang pihak ketiga karena banyak hal yang bisa Spotify bisa lakukan.
"Kami pikir inti sebenarnya dari Spotify akan membuat musik tersedia dengan cepat," kata Ek, seperti dikutip Telegraph, Kamis (1/12/11).
Ek juga mengatakan, "Perusahaan sudah memungkinkan pengembang pihak ketiga membuat jasa luar berdasarkan aliran musik, tapi ini adalah pertama kalinya memungkinkan kreasi mereka ke klien Spotify."
Aplikasi tersebut akan berbasis HTML5, yang mendukung video dan interaktif elemen. Pendekatan ini dirancang untuk mengubah Spotify menjadi sebuah platform untuk beragam aplikasi berbasis musik, seperti Facebook yang menjadi tuan rumah bagi ratusan game sosial seperti Farmville.
Berbasis di London, Spotify telah berkembang dengan cepat tahun ini dengan memperluas layanannya ke Amerika Serikat.
Menururt Ek, Spotify kini memiliki 10 juta pengguna dan 7 juta diantaranya telah bergabung sejak September. Seperempat dari total yang membayar untuk mengakses streaming musik, memungkinkan mereka untuk mendengarkannya di smrtphone sebaik di komputer dan tanpa gangguan iklan.
Meskipun layanannya legal dan berlisensi, beberapa industri musik mengeluh bahwa Spotify tidak membayar royalti yang cukup. Menanggapi kabar tersebut, Ek mengatakan "Kami membayar setiap kali seseorang memainkan sebuah lagu."
Menururt Ek, sejauh ini Spotify telah membayar USD150 juta pada industri musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar